Hadis arbain nawawiyah ke - 7: agama itu nasehat
Hadis ke tujuh arbain nawawiyah :
agama itu nasehat
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم
الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ
وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ .[رواه
مسلم]
Dari Abu Ruqoyah
Tamim Ad Daari radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa? Beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan
kaum muslimin dan rakyatnya. (Riwayat Muslim)
Ada beberapa makna terkait kalimat An-Nashiihah dalam
hadits diatas, diantaranya ;
1. An-Nashiihah merupakan kata untuk mengungkapkan keinginan agar terwujudnya kebaikan pada pihak yang dinasehati.
2. An-Nashiihah secara bahasa bisa bermakna :
1. An-Nashiihah merupakan kata untuk mengungkapkan keinginan agar terwujudnya kebaikan pada pihak yang dinasehati.
2. An-Nashiihah secara bahasa bisa bermakna :
-
Memurnikan;
membersihkan.
-
Memperbaiki; menambal kekurangan
1.
Nasehat
kepada Allah
-
nasihat
untuk beriman kepada Allah,
-
tidak
menyekutukan-Nya dan mermunikan ibadah hanya kepada-Nya,
-
ikhlas
dalam beribadah kepada-Nya,
-
menaati
perintah-Nya dan menjauhi maksiat pada-Nya,
2. Nasehat
kepada kitabullah
Nasehat kepada kitabullah adalah dengan beriman kepada
kitab-kitab samawi yang diturunkan dari sisi Allah. Beriman kepada Al-Qur’an
sebagai kitab penutup dan pembenar semua kitab sebelumnya. Kewajiban seorang muslim
terhadap Al-Qur’an antara lain dengan:
Cara-cara berinteraksi dengan al qur`an tersarikan dalam poin –
poin berikut ;
1.
(اَلتِّلاَوَةُ) Membaca al qur`an.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ
السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ (رواه مسلم)
“Dari Aisyah
ia berkata, Rasulullah SAW bersabda ; orang yang mahir membaca al qur`an, maka
akan bersama dengan malaikat kiromil baroroh (di surga nanti), sedangkan orang
yang membaca al qur`an dengan terbata-bata, atau berat baginya, maka ia
mendapat dua pahala (HR Muslim)
عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ
حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ (رواه التّرمذي)
Dari Abdullah bin Mas`ud ia berkata; sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda ; barangsiapa membaca satu huruf saja dari kitab Allah,
maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali.
Tidaklah aku _atakana bahwa alif laam miiim itu satu huruf, tetapi alif satu
huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf (HR Attirmidzi)
2. (أَلْحِفْظُ) artinya
Menghafal al qur`an.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنْ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ
الْخَرِبِ
Dari Abdullah ibnu Abbas RA ia berkata;
rasulullah SAW bersabda; sesungguhnya seseorang yang di lubang tenggorokannya
tidak ada al qur`an sedikitpun, seperti rumah yang roboh
(HR At tirmidzy)
3.
(اَلتَّدَبَّرُ)
artinya Merenungi al qur`an.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ
إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini
adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran. (shaad : 29)
4. (اَلإِسْتِمَاعُ)
artinya Mendengarkan bacaan al qur`an.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِقْرَأْ عَلَيَّ قَالَ قُلْتُ
أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ إِنِّي أَشْتَهِي أَنْ أَسْمَعَهُ
مِنْ غَيْرِي قَالَ فَقَرَأْتُ النِّسَاءَ حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ{ فَكَيْفَ إِذَا
جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا
}قَالَ لِي كُفَّ أَوْ أَمْسِكْ فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَذْرِفَانِ (رواه البخاري
و مسلم )
“Dari Abdillah ibnu Mas`ud, ia
berkata ; Rasulullah SAW bersabda : bacakan padaku (al qur`an). Abdullah
berkata : pantaskah aku membacanya untuk engkau, sedangkan al qur`an ini
diturunkan padamu? Rasulullah menjawab : aku sangat ingin mendengarnya dari
orang lain. Abdullah berkata ; lalu aku membaca surat an nisa` hingga ketika
sampai pada ayat (Maka bagaimana jika kami datangkan saksi untuk setiap ummat
dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi bagi mereka) beliau berkata :
berhentilah membaca, dan kulihat matanya basah (HR Bukhori dan muslim)
5. (اَلتَّخَلُّقُ) artinya Berakhlak dengan al qur`an
Pada suatu hari, Aisyah RA ditanya perihal akhlak
Rasulullah. Beliau menjawab, Rasulullah akhlaknya adalah al qur`an. Maksudnya
akhlak beliau sangatlah mulia dan sangat disiplin dalam melaksanakan
hukum-hukum yang terkandung dalam al qur`an. Beliau juga menjadikan al
qur`an ini sebagai pedoman dalam setiap kasus dan peristiwa yang ditemui dalam
kehidupan beliau
6. (اَلتَّعْلِيْمُ)artinya
mengajarkan al qur`an.
عَنْ عُثْمَانَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري)
“Dari
Utsman RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda : sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari al qur`an dan mengajarkannya” (HR Al Bukhori)
3. Nasehat
kepada Rasulullah
1. memperbanyak sholawat
kepadanya ( إِكْثَارُ الصَّلَوَاتِ عَلَيْهِ)
2. إِمْتِثَالُ أَوَامِرِه وَ إِجْتِنَابُ
نَوَاهِيْهِ (Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya)
3. Memahami dan menghidupkan
sunnahnya ( إِحْيَاءُ سُنَّتِهِ)
4. Mengikuti manhajnya ( إِتِّبَاعُ مَنْهَجِهِ )
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ
اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Ali Imron : 31)
4. Nasehat
kepada para pemimpin muslimin
Pemimpin kaum muslimin bisa berupa pemerintah atau
yang mewakilinya dan bisa juga para ulama dan para tokoh perbaikan (para dai).
Ada pun nasihat untuk para imam kaum muslimin adalah:
-
Mencintai
mereka ketika mereka ada dalam kebenaran, petunjuk, dan keadilan,
-
membantu
mereka di atas kebenaran, menaati, dan mengingatkan mereka,
-
mengkritik
mereka dengan penuh kasih sayang, hikmah, dan lemah lembut,
-
memberitahu
mereka ketika mereka melalaikan hak kaum muslimin,
5. Nasehat
kepada Seluruh Kaum Muslimin
Karena itu
setiap muslim hendaknya menghidupkan kembali sunnah dan ajaran yang mulia ini
dengan tak segan-segan memberi nasehat atau juga siap menerima nasehat. Semua
ini bertujuan agar semua muslim bisa tetap berada dalam jalur kebenaran. Nah
untuk sampai pada tujuan yang mulia itu, ada adab-adab yang harus dipenuhi
dalam memberikan nasehat kepada orang
lain
Comments
Post a Comment