PONPES NURUL ISLAM BUKA SELEKSI SANTRI BARU DI PONTIANAK

-



Pondok Pesantren Nurul islam Tengaran membuka seleksi penerimaan santri baru tahun 2018 / 2019 di luar jawa. Kali ini seleksi mengambil lokasi di kota Pontianak, ibukota provinsi Kalimantan Barat. Seleksi ini terselenggara berkat kerjasama kelembagaan antara Ponpes Nurul Islam dengan SDIT SMPIT Al Mumtaz Pontianak. Proses seleksi PSB berlangsung selama dua hari, tanggal 31 Januari dan tanggal 1 Februari 2018, bertempat di gedung SMPIT Al  Mumtaz, Pontianak.

Dalam proses seleksi, pihak ponpes Nurul Islam mengirimkan dua orang sebagai delegasi, yakni pimpinan pesantren Ustadz M. As`ad Mahmud, Lc dan Kepala Madrasah Aliyah Nurul Islam Ustadz Purwoko, S. Pd. Adapun para peserta seleksi dibedakan menjadi dua kategori, yakni pendaftar ke SMPIT Nurul Islam dan kategori pendaftar ke MA Nurul Islam. Seluruh peserta menjalani rangkaian seleksi selama sehari penuh, meliputi tes tertulis, Baca tulis al qur`an, membaca teks arab, psikotes dan wawancara orang tua.



Setelah usai proses seleksi yang memakan waktu kurang lebih lima jam, Ustadz As`ad dan Ustadz 
Purwoko di daulat untuk mengisi acara kajian dan gathering seluruh guru dan karyawan TK, SD dan SMPIT AL Mumtaz, dan juga taushiyah kepada seluruh santri SMPIT Al Mumtaz. Acara kemudian ditutup dengan bertukar cendera mata antara kedua lembaga, oleh ustadz As`ad dan ustadz Purwoko sebagai utusan dari Nurul islam, kepada pihak Al Mumtaz yang diwakili oleh Ibu Masrufah, kepala SMPIT Al Mumtaz dan diampingi Bapak Zaenuri kepala SDIT Al mumtaz.




Acara seleksi di luar jawa ini disamping sebagai media menyeleksi calon santri, juga bertujuan untuk saling silaturahim, bertukar wacana dan pengalaman dan tentu saja dalam rangka memperluas jejaring dan relasi. Dan pastinya itu sangat bermanfaat bagi kemajuan lembaga. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang maksimal untuk kemajuan nurul islam maupun al mumtaz, dan juga untuk pendidikan islam pada umumnya. Amin

redaksi

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH)

-
BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH) Halal bihala adalah syiar islam khas indonesia yang sudah ada dan diakui semenjak dahulu. Menurut para ahli sejarah, syiar halal bihalal ini sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, yang kemudian diterima secara massif dan turun temurun oleh masyarakat islam di Indonesia. Dalam hadis rasul disebutkan bahwa dari ramadhan ke ramadhan berikutnya itu adalah penghapus dosa dosa, selama menjauhi dosa besar. Tapi itu baru dosa haqqullah. Lalu bagaiamana dengan dosa haqqul adam? Maka itu dituntaskan dengan saling memaafkan, maka lahirlah tradisi halal bihalal Secara umum memang banyak kita temui ayat ayat al qur`an dan hadis yang memerintahkan kita meminta maaf maupun memaafkan. Seperti ayat   walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, (an nuur : 22), Khudzil ' afwa wa'mur bil 'urfi.. (al a`raf : 199) dan banyak lagi ayat yang lain. Begitu juga hadis yang ma
Read more

KEKUATAN DOA

-
Image
  Lelaki agung itu berteduh di bawah rimbun pohon. Darah mengalir dari kakinya. Matanya berair. Hatinya membuncah karena bersedih. Lelaki itu adalah Muhammad SAW, yang dakwahnya disambut dengan caci maki dan hujan lemparan batu di negeri Thaif. Lalu ia tumpahkan segala kegelisahan, dalam bait-bait doa yang panjang...   “Ya Allah, betapa lemah diri ini, betapa terbatas kemampuanku, dan betapa hinanya aku di hadapan mereka. Wahai yang Maha Pengasih, Tuhan orang-orang yang lemah, kepada siapa lagi aku kau serahkan? Apakah kepada orang-orang jauh yang telah berlaku jahat terhadapku? Atau kepada musuh-musuh yang telah menguasaiku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tak akan peduli. Tapi pengampunan Mu selalu menghampar luas. Aku memohon perlindungan, dengan Nur wajah Mu yang menyinari segalal kegelapan, agar tidak Kau murkai aku, dan tidak Kau benci aku. Sebab Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Mu….”   Saudarak
Read more