BERSAMA KNRP DAN DR ZAID MUHAMMAD, PONPES NURUL ISLAM GELAR MALAM SOLIDARITAS UNTUK PALESTINA

-




Pondok pesantren Nurul Islam Tengaran menyemarakkan ramadhan dengan menggelar malam solidaritas untuk Palestina, Rabu malam kamis, 23 Mei 2018 atau malam ke tujuh di bulan Ramadhan 1439 H. Acara ini berlangsung di masjid Assalam Ponpes Nurul Islam sejak pukul 20.00 sampai 22.00 WIB



Dalam penyelenggaraan acara ini, Ponpes Nurul Islam bekerja sama dengan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jawa Tengah. Hadir dalam acara ini tokoh pejuang dari Palestina, Dr Zayd Muhammad Ahmad Hadhir, Doktor Sejarah dan ketua Lembaga Pengungsi Palestina, di dampingi ketua KNRP Jateng Ust Ahmad Dzakirin, MA dan Ust Muqodam Kholil beserta rombongan. Sedangkan dari pesantren, hadir ketua Majlis Syuro Yayasan Ust H. Muh Haris, SS, M.SI, beserta seluruh jajaran direktorat, Pengasuh Pesantren Ust M. As'ad Mahmud, Lc dan seluruh guru/pegawai lingkup pesantren.
Sebagai peserta juga hadir seluruh santriwan dan santriwati, dan juga masyarakat muslim di daerah sekitar pesantren.
                                 
Ust H Muhammad Haris berkenan memberikan sambutannya dalam acara tersebut. Beliau menyampaikan terima kasih kepada KNRP yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara. Dan di lanjutkan dengan acara inti, ceramah dari Dr Zayd Muhammad Hadhir, pemutaran film tentang kondisi rakyat palestina, dan pengumpulan dana solidaritas untuk rakyat palestina yang dikoordinir oleh Ust Ahmad Dzakirin.
"Para Mujahid di Palestina membutuhkan doa dan dukungan kalian semua, untuk terus melanjutkan perjuangan nya melawan penjajahan zionis israel", Kata Dr Zayd dalam ceramahnya yang diterjemahkan oleh Ust Muqodam Kholil.




Di akhir acara, dilakukan pengumpulan dana solidaritas untuk Palestina, dan alhamdulillah terkumpul tidak kurang dari Rp 25 juta rupiah. Dan insya Allah masih akan terus bertambah sampai deadline pengumpulan dana di tanggal 3 juni nanti. Dana ini akan disalurkan langsung oleh KNRP kepada rakyat Palestina. Rombongan KNRP melalui Dr Zayd juga memberikan kenang-kenangan berupa peta PAlestina kepada POndok PEsantren yang diterima langsung oleh Ust Muhammad HAris.


Semoga Allah berkenan memberikan keberkahan di bulan ramadhan ini dan kemerdekaan untuk Palestina. Amiin

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH)

-
BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH) Halal bihala adalah syiar islam khas indonesia yang sudah ada dan diakui semenjak dahulu. Menurut para ahli sejarah, syiar halal bihalal ini sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, yang kemudian diterima secara massif dan turun temurun oleh masyarakat islam di Indonesia. Dalam hadis rasul disebutkan bahwa dari ramadhan ke ramadhan berikutnya itu adalah penghapus dosa dosa, selama menjauhi dosa besar. Tapi itu baru dosa haqqullah. Lalu bagaiamana dengan dosa haqqul adam? Maka itu dituntaskan dengan saling memaafkan, maka lahirlah tradisi halal bihalal Secara umum memang banyak kita temui ayat ayat al qur`an dan hadis yang memerintahkan kita meminta maaf maupun memaafkan. Seperti ayat   walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, (an nuur : 22), Khudzil ' afwa wa'mur bil 'urfi.. (al a`raf : 199) dan banyak lagi ayat yang lain. Begitu juga hadis yang ma
Read more

KEKUATAN DOA

-
Image
  Lelaki agung itu berteduh di bawah rimbun pohon. Darah mengalir dari kakinya. Matanya berair. Hatinya membuncah karena bersedih. Lelaki itu adalah Muhammad SAW, yang dakwahnya disambut dengan caci maki dan hujan lemparan batu di negeri Thaif. Lalu ia tumpahkan segala kegelisahan, dalam bait-bait doa yang panjang...   “Ya Allah, betapa lemah diri ini, betapa terbatas kemampuanku, dan betapa hinanya aku di hadapan mereka. Wahai yang Maha Pengasih, Tuhan orang-orang yang lemah, kepada siapa lagi aku kau serahkan? Apakah kepada orang-orang jauh yang telah berlaku jahat terhadapku? Atau kepada musuh-musuh yang telah menguasaiku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tak akan peduli. Tapi pengampunan Mu selalu menghampar luas. Aku memohon perlindungan, dengan Nur wajah Mu yang menyinari segalal kegelapan, agar tidak Kau murkai aku, dan tidak Kau benci aku. Sebab Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Mu….”   Saudarak
Read more