ALUMNI MADRASAH ALIYAH NURUL ISLAM TENGARAN LANJUTKAN STUDI KE TURKI DAN SUDAN

-



Madrasah Aliyah Nurul Islam kembali menambah jumlah alumninya yang melanjutkan studi ke luar negeri. Tercatat lima alumni angkatan 2017/2018 dan satu alumni angkatan 2016/2017 yang melanjutkan studi ke Negeri Turki dan Sudan. Mereka bahkan sudah berangkat meninggalkan tanah air medio agustus sampai oktober ini. Mereka adalah :
1.       Sultan Saifullah Binjai dari Sukoharjo melanjutkan studi ke Fatih Sultan Mehmet Universitesi, Istanbul, Turkey
2.       Luthfia Munada dari Sukoharjo melanjutkan studi ke Kayseri Erciyes Universitesi, Kayseri, Turkey
3.       Annisa Nurul Izza dari Kab Semarang melanjutkan studi ke Sabbahatin Zaim Universitesi, Istanbul, Turkey
4.       Athiyah Mufidah, International University of Africa, Khartoum, Sudan
5.       Malikah AL Husnayain, International University of Africa, Khartoum, Sudan
6.       Rofifatul Haq amatullah, International University of Africa, Khartoum, Sudan

Sultan Saifullah BInjai

Luthfia MUnada

Annisa NUrul Izza

Rombongan Sudan yang terdiri dari tiga alumni sudah terbang menuju Khartoum dan tiba dengan selamat pada tanggal 26-7 Agustus 2018 kemarin. Sedangkan rombongan turki berangkat menuju istambul tidak dalam satu rombongan. Sultan Saifullah sudah mendarat di Istanbul sejak tanggal 22 Agustus 2018, sedangkan Annisa Nurul Izza dan Lutfia Munada menyusul tiba di negeri perbatasan asia eropa ini awal oktober kemarin.
Luthfia Munada tercatat sebagai calon mahasiswa dengan beasiswa yang meliputi biaya kuliah, living cost dan bahkan tiket pesawat. Ia lolos seleksi beasiswa yang diadakan oleh kedutaan besar Turki di Jakarta.

Malikah, Athiyah dan Rofifah di gerbang kampus
                             
Dengan keberangkatan para alumni ke luar negeri ini, semakin bertambahlah jumlah alumni MA Nurul Islam di luar negeri. Sebelumnya, sudah ada empat belas santri mahasiswa alumni MA Nurul Islam di AL Azhar University, Kairo. Dengan ini pula, sebaran alumni MA Nurul Islam di luar negeri juga semakin merata. Bukan hanya di Kairo saja, tetapi juga di Sudan dan Turki.
“Mudah-mudahan mereka sukses dalam studinya, lancar dalam urusannya”, kata Ustadz Purwoko, S.Pd, Kepala MA Nurul Islam yang melepas langsung keberangkatan rombongan ke Sudan ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.






Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH)

-
BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH) Halal bihala adalah syiar islam khas indonesia yang sudah ada dan diakui semenjak dahulu. Menurut para ahli sejarah, syiar halal bihalal ini sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, yang kemudian diterima secara massif dan turun temurun oleh masyarakat islam di Indonesia. Dalam hadis rasul disebutkan bahwa dari ramadhan ke ramadhan berikutnya itu adalah penghapus dosa dosa, selama menjauhi dosa besar. Tapi itu baru dosa haqqullah. Lalu bagaiamana dengan dosa haqqul adam? Maka itu dituntaskan dengan saling memaafkan, maka lahirlah tradisi halal bihalal Secara umum memang banyak kita temui ayat ayat al qur`an dan hadis yang memerintahkan kita meminta maaf maupun memaafkan. Seperti ayat   walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, (an nuur : 22), Khudzil ' afwa wa'mur bil 'urfi.. (al a`raf : 199) dan banyak lagi ayat yang lain. Begitu juga hadis yang ma
Read more

KEKUATAN DOA

-
Image
  Lelaki agung itu berteduh di bawah rimbun pohon. Darah mengalir dari kakinya. Matanya berair. Hatinya membuncah karena bersedih. Lelaki itu adalah Muhammad SAW, yang dakwahnya disambut dengan caci maki dan hujan lemparan batu di negeri Thaif. Lalu ia tumpahkan segala kegelisahan, dalam bait-bait doa yang panjang...   “Ya Allah, betapa lemah diri ini, betapa terbatas kemampuanku, dan betapa hinanya aku di hadapan mereka. Wahai yang Maha Pengasih, Tuhan orang-orang yang lemah, kepada siapa lagi aku kau serahkan? Apakah kepada orang-orang jauh yang telah berlaku jahat terhadapku? Atau kepada musuh-musuh yang telah menguasaiku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tak akan peduli. Tapi pengampunan Mu selalu menghampar luas. Aku memohon perlindungan, dengan Nur wajah Mu yang menyinari segalal kegelapan, agar tidak Kau murkai aku, dan tidak Kau benci aku. Sebab Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Mu….”   Saudarak
Read more